Serangkaian persiapan menjelang GSS dilakukan secara total, tidak hanya oleh para crew GSS tapi juga oleh warga Smanisda. Bagaimana tidak, GSS kali ini tak hanya sekedar pensi (pentas seni) biasa pasalnya juga menyertakan lomba bazar makanan tradisional Indonesia. Dan yang terpenting, puncak penobatan Putra Putri Smanisda (PPS), serta penyerahan hadiah kepada para pemenang REGIONS.
Sejak pagi eforia sudah mulai terasa, seluruh siswa dan guru yang wajib mengenakan dress code red & white mulai bersiap di altar Smanisda. Moment ini memang benar-benar dimanfaatkan untuk sejenak melupakan remidi dan tugas yang membuat mata kesemutan, itung-itung cuci otak. Sebagai salah satu ajang untuk membuktikan kelas-kelas yang mengaku elemennya kompak, GSS kali ini di rancang berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang selalu mendatang guest star. Kali ini seluruh pengisi acara dipercayakan kepada siswa-siswi Smanisda sendiri dengan menampailkan bakat-bakat unik murid Smanisda, mulai dari formasi paskibra Smanisda, modern dance, tari tradisional, paduan suara, karawitan, teater, hingga band-band yang membuat suasana semakin bersemarak.
Penonton semakin bersorak, ketika PPS menunjukkan kelihaian skill mereka. Ada yang English Speech, News Reader 4 languages (Indonesia, English, Japan, Java), Modelling, Pianis, Singing, Pidato bahasa jawa, dan masih banyak lagi. Setibanya di pengujung acara, penonton dihibur oleh Primadona smanisda. Bu Lulus, Bu Ayyami, Pak Wid sebagai vokalis handal unjuk kebolehan siang yang terik itu. Nyatanya semua siswa terkesima sampai maju ke mulut panggung. Bak sebuah konser musik penyanyi papan atas, semua ikut terhanyut oleh lantunan lagu dengan berjoget, jingkrak-jingkrak dan ikut berdendang.
Terlepas dari kesuksesan yang dituai, banyak komentar berdatangan. Mula-mula dari X8, Fauqi Amalia yang berhasil kami kutip pernyataannya “GSS kemarin boleh dikata sukses. Tak ada band bintang tamu, guru-guru pun jadi. Ehm...next year lebih seru ya ! Chayo dech buat SMANISDA.” Kemudian Shika, mewakili pihak panitia mengaku tak menyangka acaranya bakal sesukses ini. Mengingat para pembina OSIS menyangsikan OSIS angkatan ini dapat menyelenggarakan REGION dan GSS 2K11. Tapi OSIS berhasil menorehkan bukti bahwa mereka memiliki kemampuan meskipun mengalami krisis pendanaan. Bahkan jika ditilik dari tahun lalu, panggung yang heboh ini dapat menyabet animo siswa dan guru yang heboh. Terlepas dari itu, nyanyian guru di panggung dan bazar siswa yang bisa dikatakan EXTRAORDINARY. Tetapi, sukses REGION tahun ini sekaligus menantang OSIS untuk menjaga solidaritas agar kekurangan.
Komentar-komentar yang semuannya menyatakan two thumbs up buat GSS ini juga dibarengi dengan banyaknya kritik dan saran yang diharapkan bisa menjadikan GSS berikutnya bisa menjadi lebih maksimal lagi. Salah satunya datang Icha, siswi XI-IA 7 ini merasa terkesan dengan GSS yang berlangsung bagus dari awal sampai akhir. “SumpahH, Perfect banget !” Tetapi dia menyayangkan karena GSS kurang memikat sponsor. Sehingga hanya mengandalkan uang siswa yang ujung-ujungnya dirasa “kurang enak”. Ketua PMR ini tanpa malu-malu juga mengutarakan setitik harapannya “GSS tahun depan nggak ngeberat’in siswa, banyak sponsor yang masuk, plus ada guest star nya. Dan semoga banyak alumni Smanis yang jadi artis, ntar ngundang mereka jadi Guest Star kan lumayan. Pihak sekolah juga pasti mengijinkan akan hal itu,” kilahnya. Lain Icha, lain lagi Asri (X2) yang cenderung tertarik pada design panggung yang unik. Namun, tidak dibarengi dengan sound system yang cukup baik. Dia berharap untuk pagelaran tahun depan, perbaikan sarpras (sound system) dan jadwal yang konsisten.
Well, good job deh buat OSIS dan warga Smanisda untuk penyelenggaraan GSS tahun ini. Semoga GSS selanjutnya akan menjadi jauh lebih keren, seru, dan tak terlupakan pastinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar