Meneliti potret dan riwayat tunas muda di Indonesia memang tak semudah membalikkan telapak tangan. Sungguh sangat mengenaskan apabila negara Indonesia yang memiliki duta di PBB sebagai pemegang kursi IMF ternyata memiliki catatan suram tentang perkembangan bangsanya. Sementara pemerintahan sibuk mengurusi kemelut politik dan korupsi yang tak ada habisnya, seakan anak-anak Indonesia juga mulai hengkang dari nilai kejujuran. Mereka sudah mempraktekkan nilai korupsi dalam alur hidup mereka. Ya, walaupun masih dalam taraf yang bisa ditolelir. Tapi mereka berkecimpung sudah terlalu jauh seiring bertambahnya umur mereka dalam hitungan detik. Contoh yang mudah,
Dalam 24 jam berapa kali mereka berbohong? Dalam 1 kali test berapa banyak soal yang mereka kerjakan dengan jujur ?
Sadarkah anda bahwa perkembangan ICT juga turut andil dalam mempertipis kadar kejujuran mereka. Mungkin jika anda masih ingat, sewaktu SD anak-anak biasanya mencontek dari mulut ke mulut. SMP mereka mulai memberanikan diri untuk OPEN BOOK UNDER THE DESK atau bahasa gaulnya ngrepek. Kemampuan ini mereka kembangkan ketika pelaksanaan UNAS, mereka menggunakan praktek perjokian yang lumayan merogoh rupiah. SMA mereka memakai fasilitas Google search memecahkan pertanyaan yang berupa Essay. Tanpa sadar mereka berusaha untuk perlahan membinasakan pola pikir mereka.
Tak hanya itu, jika anda mengamati dengan jeli, perpustakaan kini banyak terbengkalai. Padahal pemerintah daerah sudah mengalokasikan pendapatannya untuk memperelok gedung perpustakaan. Tujuannya, apalagi kalau bukan untuk menarik pengunjung. Berbicara perpustakaan takkan luput dari toko buku. Stock buku pengetahuan dari sejumlah toko buku ternama selama sebulan ini belum juga habis 10%nya. Tetapi stock novel yang harganya jauh melambung itu, belum seminggu sudah ludes. Ini menandakan rendahnya minat baca siswa terhadap ilmu pengetahuan. Mereka enggan membaca buku pengetahuan yang terdiri atas <200 halaman. Sementara sangat gemar membaca novel yang tebalnya mencapai 10 cm.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar