Minggu, 11 Desember 2011

Main Stage Terbakar, Rock-X Pastikan PTC Runtuh

DetEksi Con will end 3 days later. Visitor more and more. They are teenagers like SNSD and old people, but also local ghost. They are as interest as si-Det to made photo together. Like Andini, kuntilanak from Senior High School 1 Gresik was made photo when she just walked at entrance. While funky nurse who has name Santi caught by camera in front of Senior High School Mimi. It is different with Tera. Exactly, She took photo beside their (Tera and her friends, red) madding’s keeper, pocong.
Jelang detik-detik berakhirnya DetEksi Competition 2k11 populasi pengunjung semakin membuncah. Awalnya dari kalangan mirip SNSD, manusia yang sudah punya umur, hingga hantu lokal yang bangkit dari kubangannya turut membanjiri venue even remaja paling bergengsi ini.
Tidak kalah eksisnya dengan si-Det, makhluk dunia lain ini pun juga menerima banyak permintaan sebagai bintang model gadungan. Setidaknya, ada lebih dari sebelas jepret foto mengabadikan actionnya sebelum ia berkoar di tiap sisi Convention Hall ini.
Andini, kuntilanak SMAN 1 Gresik ini mengaku belum sempat menilik ke area tempat mading dipamerkan. Pasalnya ketika ia menjamah pintu masuk, tiba-tiba saja segerombolan bocah imut yang tadinya merajuk pada setiap pendatang agar mau menukarkan tiketnya dengan souvenir sontak menghentikan aksinya. “Jarang-jarang, dapat kesempatan foto bareng setan narsis begini,” gumam ¬¬¬¬Regina, siswi SMA Margie Surabaya
Santi mungkin boleh dikata sedikit beruntung. Penampilannya ala suster ngesot gaul ini baru tertangkap kamera di depan mading 3D nomor 104. “Ini sudah fotoku yang ketiga sejak jam 1 tadi. Pengunjung maunya pakai mading SMA Mimi Surabaya sebagai latar belakangnya. Ehm…tapi memang bagus sih,” ungkapnya manggut-manggut.
Lain lagi dengan Tera. Si manis ini malah menggelar ritual pose bersama patung pocong yang berjaga di depan base campnya, mading SMA Barunawati. “Liat deh, pupil kecilku. Berani, nggak? Ini mirip Belda IMB loh?” tantangnya pada jurnalis SMAN I Sidoarjo.
Sekali mendayung, dua tiga pulau terlampaui. Itulah ungkapan yang tepat bagi hantu lokal yang dengan gigih dan berani malu bertandang ke PTC untuk mengampanyekan kompetisi yang mereka ikuti di konvensi ini. “Mengumpulkan vote sebanyak-banyaknya sambil merintis kepopuleran.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar