24 jam bulat tak kurang 1 detikpun, Sidoarjo diguyur tangisan langit. Coba dech, ditilik kembali. Dibalik fakta yang selalu meng-yes kan SMANISDA dalam segala hal yang berbau dan berasa medali, trophy, piala, international learning. Pokoknya SMANISDA 2h yang ter-lah. Ternyata, SMANISDA juga tak dapat menangkis air mata bumi yang saking hebatnya i2h supaya nggak mangkir loh! eitthh, bukan berarti warga SMANISDA tak mengenal hukum kebersihan (ngawurr ae...), SMANISDA 2h kawasan TER-GO GREEN (kan tadi sdh dbilang’i semua TER- punyanya SMANISDA kecuali TER-nakal). Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak barangkali itu ungkapan yang phas untuk SMANISDA, Ya walaupun agak miris sich (bukan agak lagi, malah west miris bgtzz) ! tak dapat dipungkiri juga, catatan buram itu sudah terlanjur ada dan tercipta untukku. SMANISDA, KORBAN KEKERASAN AIR. Ruang pintar yang paling genting terkena imbasnya. 1, 2, 3,.... buku yang nggak tipis terkapar di meja administrasi. Mereka terkulai, terbujur kaku, dan lebih tepatnya “sedang tidak untuk dibaca apalagi dipinjam (disentuh saja nggak boleh)”. Dari ruang pintar, bergeser sedikit ke selatan, bukan untuk pratinjau X8 atau X9, tetapi tetangganya X9. Kelas reguler yang sebentar lagi hengkang itu, juga harus menangis dinafas-nafas terakhirnya.
“iuhh, becek bgt sich ! sudah siang koq terasnya belum dipel sich sama CS. Kaos kaki.q kotor tauuu,” rengekan seorang anak manja.
Nggak tau ta, mereka itu. Semua prajurit CS dikerahkan untuk mengoperasi penyakit yang diidap oleh ruang pintar. Lebih kasihan lagi kakak kelas XII yang bernaung disebelah X9, mereka menyempatkan waktu disela-sela durasi belajar mereka untuk mengusir air yang mangkal di kelas mereka. Padahalkan, mereka dalam hitungan hari lagi akan menghadapi pertempuran paling rawan memakan korban. Pertempuran itu, setiap tahun menjadi polemik bak kanker ganas yang tak pernah ada habisnya.
Tragedi pilu juga dialami peserta syuro’ SKI. Dengan mata kepalanya, mereka menyaksikan bagaimana air telah mengeksekusi pelataran rumah ALLAH hingga jadi seperti KOLAM IKAN.
Buat anggota baru keluarga besar SMANISDA, kondisi sekolah kita rentan air. Jadi, kalau buang sampah tuhh jangan seenaknya ya....di kolong meja 2h bukan tempat tinggalnya sampah. Dan CS bukan pelampiasan kalian yang selalu menggerutu sepanjang gerbong kereta api, karena teras kelas becek.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar