Kamis, 05 Mei 2011

SUARA KU BERHARAP

Keberhasilan ranah pendidikan, tak akan mungkin sukses tanpa sinergi antara pendidik dan peserta didik. Kadangkala, jangankan terbuka apa adanya, bertanyaa saja tak sedikit murid yang merasa malu atau takut. Kira-kira kenapa yaaa...???
Kebanyakan, murid menganggap guru sebagai monster atau manusia yang paling ditakuti. Salah ngomong sedikit, langsung dech nilai ulangan turun. Atau, jadi sasaran amukan ketika gurunya lagi BADmood alias banyak masalah. Masalah apa sich?? Atau yang lebih mungkin, digertak guru gara-gara banyak bertanya. Kalau kayak gini, perlu mikir-mikir dan menimbang-nimbang untuk menjadikan guru sebagai kawan.
Mulanya, anggapan-anggapan itu hanya ketakutan yang tak berarti. Tetapi, akankah tetap menjadi tak berarti jika banyak respondet yang mengatakannya? Kondisi lain turut mendukung, siswa enggan bertanya karena ketakutannya mendapat stigma “ssiwa ter-BODOH”. Jadi dia terkesan diam saja. Nah, kalau terus-terusan diam, kapan ngertinya?? It’s completely.Tips dari salah seorang pengajar SMANISDA, kalau kita ingin bisa, kita harus punya sikap cuek (bahasa gaulnya whatever). Sebab kita ingin berkembang dan lebih baik dari detik ini. Nggak peduli prasangka orang lain tentang kita, asalkan kita nggak menyakiti hati orang lain, itu nggak dosa koq. Masalah dimarahi guru (something like that) atau apapun yng akan terjadi setelah itu, sudah menjadi resiko dari pertanyaan reader yang mau tidak mau harus masuk dalam telinga reader jika memang terjadi (entah masuk kanan keluar kiri atau sebaliknya, bahkan mampet ditelinga karena saking pedasnya).
Seandainya, kita sebagai siswa boleh request tentang sikap guru yang kami idam-idamkan (ya nggak boleh-lah, itu nggak semudah request lagu @ IBS FM), dan boleh selalu jujur (sejak kapan jujur nggak boleh ?) kalau kita keberatan tentang salah satu 1 (atau salah 2,3, atau banyak atau semuanya) sifat dan sikapnya.

Gimana sich sosok guru yang paling digemari ?? ( yang seperti ***R*E, *O*I*, *U**, dst// tulisan apa sich ?)
1. Humoris tetapi serius
2. Tidak mengikat (secara ini guru bukan hukum)
3. Bukan face yang menegangkan
4. Bukan yang diam tetapi menghanyutkan
5. Sabar (sebab kami LOLA= loading lama)
6. Murah senyum
7. Nggak pilih kasih
8. Pribadi yang menyenangkan dan nggak nge-boring-in
Supaya reader tidak mengira writer terlalu subyektif dan sok tahu, dibawah ini writer lampirkan respondet SMANISDA. Jadi, kami obyektif dan saling terbuka. Kritik dan pujian ini tidak bersifat menjatuhkan, namun ini merupakan usaha kami dalam memperbaiki relasi antara pendidik dan peserta didik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar